Setahu saya apabila bayi diberi ASI ekslusif maka seharusnya bayi akan mudah utk BAB karena di dalam ASI tersebut sudah ada `zat pencaharnya`. Kalau nasehat dari orangtua, ketika bayi saya sulit BAB dulu, maka saya, sang ibu, yang harus memperbanyak minum air putih, makan sayur, buah2an dan makanan berserat lainnya...agar makanan tsb dapat diserap oleh bayi melalui ASI dan memperbaiki pola BABnya. Selain itu yang dulu pernah saya coba, adalah meminum susu kental manis. Kan susu kental manis itu kurang baik ya untuk bayi, krn dapat menyebabkan mereka mencret...nah, jadi ibunya yang minum, dan benar saja sih, dari pengalaman pribadi, anak saya jadi lancar BABnya setelah saya minum susu kental manis. Tapi engga banyak2 minumnya...paling sekali kemudian lihat efeknya pada si bayi. Ketika udah lancar lagi dan keluar BABnya, kembali minum susu murni biasa.

Oya, ini ada jawaban dari dr. Purnamawati S. Pujiarto, ApAK, MMPed tentang pertanyaan yang sama, dikutip dari buku Q&A Smart Parents for Healthy Children, semoga bermanfaat.

"ASI adalah anugerah. Diciptakan sedemikian rupa sehingga mampu memberikan nutrisi terbaik bagi tumbuh-kembang bayi. Seperti organ dan sistem lainnya, organ dan sistem pencernaan juga sedang berkembang, maka ASI diciptakan dalam bentuk yang mudah dicerna, diserap dan diproses. Karena penyerapannya nyaris sempurna, ampas yang dihasilkan sedikit. Padalah rangsangan BAB salah satunya adalah jumlah massa atau volume dari ampas tersebut.
Definisi konstipasi (sembelit/susah BAB) bukan dilihat dari jarak antar BAB melainkan dari konsistensinya dan ada tidaknya gangguan dalam mengeluarkan tinja. Selama BABnya tidak keras, dan tidak ada kesulitan dalam mengeluarkannya (misal sampai mengejan dan tampak kesakitan) tidak menjadi masalah".

wassalam
Ulie